Rabu, 04 Mei 2011

puisi

perpisahan

Duhai dinda yang keluar dari lubuk hati yang paling suci

Sudah terceraikan kasihku padamu wahai separuh nyawaku

Sejak engkau tinggalkan aku sendiri

melanglang buana membumbung tinggi ke angkasa

hatiku sangat susah dan cemas memikirkan engkau

tak terpadamkan cintaku, menggebu dan tak dapat

diredakan malah semakin meraja di hatiku

tak karuan akal budiku, gundah gulana

dan hanya bingung yang teringat

hanya rasa rinduku yang tak teredakan

barang kali sudah di takdirkan oleh tuhan

yang maha kuasa terceraikan kasih engkau dan aku

teriring restuku oh dindaku

doaku senantiasa kulimpahkan untuk mu

Sendiri dalam sepi

Sepi dan sunyi…………

Hanya berteman dengan kesendirian

Diantara rasa rindu dalam hati

Inginkan ramah sapa dalam hidup

Setiap malan di lalui dengan

Guratan-guratan lamunan

Tanpa perhatian dari orang di sekeliling

Tiada orang yang tahu apa

Yang ada di dalam sanubari

Telah paripurna sudah dalam sepi

Asmara terpendam

Ingin kubisikan kata cinta

Namun tak ada sedikitpun

Keberanian dalam diri ini

Seandainya cinta ini lebih

Kuat…………

tak rela melepas semua angan

walau engkau tiada lagi sendiri

kau dan dirimu telah menyatu

di dalam darah ku

mungkin kita di takdirkan

bukan untuk bersama

baiknya kau menjauh dari

hidup ku agar tak menjadi racun

dalam diri ini

cinta sejati

Terkadang cinta sejati tak dapat di lihat

Tetapi cinta sejati dapat di rasakan

Karna cinta bicara hanya dalam

Satu bahasa………..kejujuran

Mata adalah jendela hati

Sebab mata tak pernah berdusta

Hanya lidah yang dapat berdusta

Cinta murni adanya

Tanpa seorang pun yang mau peduli

Dan telah terbiasa hidup jauh dari

Asmara………….

Jatuh cinta

Duhai wanita terindah

Yang mengguncang hatiku

Ingin ku bisikan kata cinta

Dan ingin ku katakan dengan

Sesungguhnya bahwa kau

Dan segala tentang mu

Telah menyatu dalam diriku

Tebaran wangi tubuhmu

Serta ayu parasmu

Telah merasuk di dalam jiwaku

Terlalu singkat pertemuan ini

Dan kini kau telah pergi

Tinggalkan bayang –bayangmu

Dalam hatiku

Spiritual

Aku tak pernah mengerti dengan apa yang disebut dengan Insan Kamil(Manusia Sejati).

Telah kucari ke timur, ke barat, ke utara, ke selatan tapi tak pernah kutemui jawabnya.

Ya Alloh ingin ku buka tabir rahasia-Mu, ingin kuselami lautan ilmu-Mu.Mengapa tak

Seorangpun yang sudi membimbing diri ini hanya karena hamba-Mu ini bukan seorang

Yang special(orang terpilih).Semua ini terasa tidak adil bagi ku yang hina ini,tapi itu semua tidak akan membuat ku putus asa.mungkin aku penuh dengan kotoran dan noda duniawi.Wahai Dzat yang Maha Suci luluskanlah segala doaku dan ampunilah semua dosaku…………!!!!

apa itu ilmu

Apa Itu Ilmu

Ilmu (bahasa Inggeris:Knowledge) merujuk kepada kefahaman manusia terhadap sesuatu perkara, yang mana ia merupakan kefahaman yang sistematik dan diusahakan secara sedar. Pada umumnya, ilmu mempunyai potensi untuk dimanfaatkan demi kebaikan manusia.

Biasanya, ilmu adalah hasil daripada kajian terhadap sesuatu perkara. Dalam hal ini, ilmu sendiri juga boleh menjadi sasaran kajian dan menghasilkan apa yang dikenali sebagai "ilmu mengenai ilmu", yakni epistemologi.Dalam hal ini, kajian mengenai ilmu lebih dikenali sebagai sains maklumat dalam dunia kepustakawanan.

Ilmu merupakan pemahaman bermakna ataupun sesuatu yang memberikan makna kepada diri individu apabila datangnya sesuatu sumber maklumat yang dikatakan berkaitan dengan sesuatu kajian ataupun memerlukan kefahaman.Ilmu adalah berbeza dengan maklumat iaitu sesuatu maklumat tidak bererti atau bermakna sekiranya ia tidak dapat dijadikan makna atau mendatangkan makna kepada seseorang contohnya data-data dari komputer (binary code) tidak bermakna sekiranya tidak dirangkumkan untuk dijadikan perisian yang berguna kepada manusia dan ianya hanya akan kekal sebagai data.

Ciri-ciri ilmu

Ilmu adalah sebahagian daripada aspek kognitif yang terdapat dalam diri manusia. Maka dengan itu, ilmu adalah berkaitan dengan aspek kognitif manusia yang lain seperti pengetahuan, pengalaman, dan juga perasaan. Tetapi pada masa yang sama, ilmu adalah berbeza dengan perkara-perkara ini dan ciri-cirinya adalah seperti berikut:

  • Ilmu boleh dipertuturkan
    Ciri ini membezakan ilmu dengan perasaan dan pengalaman. Contohnya, sesetengah "pengalaman diri" seperti mimpi adalah sukar dipertuturkan melalui bahasa. Tetapi bagi ilmu, ia haruslah sesuatu yang dapat dipertuturkan melalui bahasa.
  • Ilmu mempunyai nilai kebenaran
    Sesuatu yang digelar sebagai ilmu biasanya dianggap benar. Ciri ini membezakan pengucapan ilmu dengan pengucapan sasastera yang biasanya mengandungi unsur-unsur tahayul.
  • Ilmu adalah objektif
    Ciri ini bermaksud bahawa ilmu adalah sesuatu yang tidak dapat diubah menurut keinginan ataupun kesukaan seseorang individu.
  • Ilmu diperolehi melalui kajian
    Ilmu adalah hasil daripada kajian. Ia bukanlah sesuatu rekaan. Ilmu mengenai cara memeroleh ilmu itu dikenali sebagai perkaedahan penyelidikan ilmiah
  • Ilmu Sentiasa berkembang
    Ilmu adalah sentiasa berada dalam proses pertambahan, pemantapan dan penyempurnaan.

Syarat-syarat ilmu

Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus dimana seseorang mengetahui apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.

  1. Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, dan karenanya disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
  2. Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensi dari upaya ini adalah harus terdapat cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari kata Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
  3. Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
  4. Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180ยบ. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.

Penyebab Perubahan Kebudayaan

Penyebab Perubahan Kebudayaan

Kebudayaan merupakan sesuatu yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Sebenarnya tanpa disadari, apa yang kita lihat dan kita lakukan sehari-hari, tidak lepas dari yang namanya kebudayaan. setiap kota, setiap negara pasti memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Dan kebudayaan itu sendiri mencakup segenap cara berfikir dan bertingkah laku. Semuanya itu timbul karena adanya interaksi kita dalam kehidupan sehari-hari yang bersifat komunikatif. Kebudayaan mencakup sebuah pengetahuan, yaitu apapun yang kita pelajari atau informasi-informasi yang kita dapatkan dapat diperoleh dari sebuah kubudayaa. Ada lagi sebuah kepercayaan, serta kebiasaan manusia sebagai warga masyarakat.

Pada dasarnya, kebudayaan yang dimiliki setiap negara,tidak selamanya bersifat menetap. Terkadang adanya pengaruh dari luar dan dalam, sehingga kebudayaan yang kita miliki dapat mengalami perubahan. Perubahan hampir dirasakan oleh semua manusia dalam masyarakat. Dan itu pun dapat dibilang wajar mengingat manusia memiliki kebutuhan yang tidak terbatas.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, ada yang berasal dari dalam (sebab intern), dan juga dari luar (sebab ekstern), sebagai berikut:

*Sebab-sebab dari dalam masyarakat (intern):

- munculnya berbagai bentuk pertentangan (konflik) dalam masyarakat, sehingga adanya kesenjangan sosial antar sesama warga.

- adanya dinamika penduduk, pertambahan dan penurunan jumlah penduduk bahkan dalam setiap harinya

- adanya penemuan-penemuan baru dalam masyarakat (discovery), dan penemuan yang menyempurnakan bentuk penemuan lama (invention)

*Sebab-sebab dari luar masyarakat (ekstern):

- adanya pengaruh bencana alam, misal : apabila ada masyarakat yang mendiami tempat tinggal yang baru, ootomatis mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang baru. Dengan begitu, kebudayaan yang lama yang mereka miliki perlahan akan berubah menjadi sebuah kebudayaan yang baru dari kebiasaan lingkungan yang tidak mereka miliki sebelumnya

- adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya 2 kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika suatu kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari yang lain, bisa jadi akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur kebudayaan yang asli akan bergeser dan diganti oleh unsur kebudayaan yang baru.

Ada pula beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan, misalnya kurang intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain; perkembangan IPTEK yang lambat; sifat masyarakat yang sangat tradisional; ada kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam masyarakat; prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru; rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan; hambatan ideologis; dan pengaruh adat atau kebiasaan.

pengertian kasih sayang


Pengertian Kasih Sayang

Kasih sayang atau dikenal juga sebagai (Afeksi istilah psikologi dalam bahasa Inggris Affection) secara harfiah adalah semacam status kejiwaan yang disebabkan oleh pengaruh eksternal.Istilah ini dalam bahasa Inggris sering digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua orang (atau lebih) yang lebih dari sekedar rasa simpatiatau .persahabatan

menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S. purwodarminto,kasih sayang artikan dengan perasaan sayang,persaan cinta atau suka kepada seseorang. Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan.” [1Korintus 13:4-8]

Tuhan mau kita mengasihi bukan dengan kekuatan kasih kita sendiri. Dia mau kita mengasihi dengan kasihNya yang tak bersyarat kasih Agape. Kasih Agape Allah tidak pernah gagal. Saat kita mengasihi pasangan atau anak kita dengan kasih Agape, kita dapat mengasihi mereka tanpa melihat kekurangan ataupun kesalahan mereka. Apakah kita akan tetap mengasihi pasangan kita walaupun mereka sudah tua? Apakah kita mengasihi anak kita walaupun mereka tumbuh dewasa dan tidak lagi mau mendengar nasehat kita? Bila kita mengijinkan Tuhan menjadi pusat dalam hubungan kita, Tuhan mengikat hubungan kita dengan kasihNya dan membantu kita untuk dapat memiliki kasih yang tak bersyarat.


Pengertian Cinta dan Kasih
Cinta adalah kekuatan manusia yang paling tinggi. Cinta adalah sumber segalanya, kita tidak akan dapat mewujudkan setiap impian kita tanpa cinta.
Pada dasarnya kasih sayang adalah fitrah yang dianugerahkan Allah SWT kepada mahluknya, misalnya hewan, kita perhasikan begitu kasihnya kepada anaknya, sehingga rela berkorban jika anaknya diganggu. Naluri inipun ada pada manusia, dimulai dari kasih sayang orang tua kepada anaknya, begitu pula sebaliknya. Akan tetapi naluri kasih sayang ini dapat tertutup jika terdapat hambatan – hambatan misalnya pertengkaran, permusuhan, kerasukan, kedengkian dan lain – lain.
Ruang Lingkup Kasih Sayang ini dapat dibedakan dalam beberapa tingkatan :
Islam menghendaki agar kasih sayang dan sifah belas kasih dikembangkan secara wajar. Jika diperinci maka ruang lingkup kasih sayang ini dapat dibedakan menjadi beberapa tingkatan :
1. Kasih sayang dalam lingkungan keluarga, kasih orang tua kepada anak, kasih suami kepada istrinya, kasih antara orang yang bersaudara dan berkeluarga.
2. Kasih sayang dalam lingkungan tetangga dan kampung.
Suatu pertalian kasih sayang yang timbul dan tumbuh karena hidup bersama dalam suatu lingkungan tetangga dan kampung.
3. Kasih sayang dalam lingkungan bangsa.
Perasaan kasih sayang dan simpati yang timbul akibat persamaan rumpun, suku bangsa, rasa senasib dalam perjuangan yang menyangkut kenegaraan.
4. Kasih sayang dalam lingkungan kegamanaan.
Mencintai dan mengasihi sesame orang yang seagama karena memandang saudara dalam akidah dan keyakinan.
5. Kasih sayang dalam bentuk perikemanusiaan.
Mencintai sesame manusia atas dasar pengertian bahwa manusia adalah sama – sama berasal dari satu keturunan, asalnya satu bapak dan satu ibu.
6. Kasih sayang kepada sesame mahluk (Universal)
Misalnya saling mengasihi, mengasihi hewan dan tumbuh – tumbuhan.
Memelihara Cinta Kasih dalam keseharian.
Bagaimana cara kita agar dapat memiliki cinta kasih serta memelihara kita agar dapat memiliki cinta kasih serta memeliharanya dalam kehidupan sehari – hari ?
1. Kita harus menyadari bahwa setiap manusia di dalam lubuk hatinya telah memiliki cinta kasih yang merupakan keberadaan Ilahi dalam dirinya.
2. dengan cara mendekati hadirat Tuhan setiap hari, naik melalui doa, pujian, penyembahan dan meditasi.
3. Cara terbaik untuk memelihara cinta kasih adalah dengan memelihara, mengembangkan hubungan pribadi yang sangat indah dengan Tuhan. Dengan tekun berdoa dan bermeditasi, kita dapat bertumbuh dan berkembang secara spiritual dan mampu mendengarkan suara Tuhan. Sebagai pemandu kita dalam setiap langkah kehidupan.