Senin, 26 April 2010

ANALISIS SISTEM

DARI PUSAT PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT

(PUSKESMAS)

A. PEDOMAN ANALISA

Dari uraian model, elemen, lingkungan, struktur intern dan ekstern dari sistem Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat diatas. Selanjutnya diuraikan pedoman analisanya, disini akan digunakan analisa Output, Proses dan Input. dijabarkan sebagai berikut :

Komponen Output

- Kualitas pelayanan Kesehatan Masyarakat oleh PUSKESMAS ( Preventif, , Promosi, Kuratif, Rehabilitatif ) yang optimal.

o Komponen Ouput ini diuraikan kegiatan bagian-bagian dan interaksinya dari pencapaian mutu pelayanan kesehatan masyarakat yang telah dilaksanakan oleh Puskesmas baik preventif, promosi, kuratif maupun rehabilitatif yang dinyatakan dalam satuan jumlah persatuan waktu atau cakupan/hasil kegiatan, kunjungan frekwensi kontak dan lain-lain.

o Optimal disini menunjukkan pelayanan bagian-bagian yang berkisar antara 80-100% ( sebagai contoh ) dari semua komponen proses pelayanan kesehatan masyarakat yang dilakukan oleh Puskesmas (cakupan dan target ). Dibawah 80 % kualitas pelayanan bagian-bagian pelayanan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) dikatakan tidak atau kurang optimal

Komponen Proses

- Proses kinerja petugas medis/paramedis dan non medis/paramedis yang baik

- Proses penggunaan Bahan dan obat serta penyediaan lainnya yang tepat

- Proses penggunaan prosedur kerja/layanan kesehatan masyarakat yang sesuai

- Proses pelayanan penderita dan pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat tepat

- Proses penggunaan perlengkapan dan peralatan kesehatan yang baik

- Proses penggunaan biaya yang terpenuhi

o Komponen proses ini diuraikan proses pelayanan bagian-bagian pencapaian mutu pelayanan Puskesmast yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang dibuat

o Disini diurai segala kegiatan bagian yang terkait dengan berfungsinya atau tidaknya ( bagaimana kejadian dan bagaimana seharusnya) fungsi manajemen antara lain, perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasin, koordinasi, monitoring evaluasi, penggunaan peralatan/bahan, bimbingan tehnis dan lain-lain.

o Baik, tepat, sesuai, terpenuhi disini menunjukkan kegiatan yang seharusnya dilaksanakan, Sedangkan kurang baik, tidak tepat, tidak terpenuhi menunjukkan keadaan sebenarnya atau tidak berfunginya manajemen dari proses tersebut diatas.

Komponen Input :

Komponen Input ini diuraikan sumber daya yang dimiliki oleh Puskesmas (apakah ada, kelebihan atau kekurangan) meliputi :

- Man yaitu Jumlah Petugas ( medis/paramedis dan non medis/paramedis ) yang lengkap

- Money yaitu Sumber-sumber pembiayaan kesehatan yang tersedia

- Material yaitu Bahan dan obat serta persediaan lainnya yang tersedia

- Metode yaitu Prosedur kerja /layanan kesehatan masyarakat yang tersedia

- Markets yaitu Masyarakat wilayah Puskesmas dan Penderita yang terdata

- Machine yaitu Perlengkapan dan peralatan kesehatan yang tersedia

B. PENILAIAN MASALAH

Setelah disusun pedoman analisanya, selanjutnya dibuat penilaian terhadap masalah yang kemungkinan timbul pada pusat pelayanan kesehatan masyarakat (Puskesmas). Disini dapat dibuat dengan model kualitatif sebagai contoh.

Pertama dimulai dari uraian masalah pada komponen output (tetap berpedoman pada pedoman analisa diatas). Contoh masalah sebagai berikut :

Masalah Output :

Kualitas pelayanan Kesehatan Masyarakat oleh PUSKESMAS ( Preventif, , Promosi, Kuratif, Rehabilitatif ) KURANG OPTIMAL

Penyebabnya dapat dilihat dari komponen PROSES dari pedoman analisa sistemnya. Disini bisa satu atau lebih proses yang merupakan penyebab masalah, sementara konponen proses yang lainnya bukan merupakan penyebab masalah (Normalnya/seharusnya adalah semua komponen proses berjalan dengan baik), tetapi komponen proses yang telah baik, bisa menjadi masalah bila komponen yang bermasalah tidak segera diatasi ( lihat gambar 2 )

Penyebab masalah juga bisa langsung pada komponen Input ( Boundary system) dimana komponen prosesnya tidak dipersoalkan apabila inputnya telah tersedia. Atau bisa juga disebabkan karena adanya relasi-relasi dengan lingkungan ( sistem terbuka ) atau justru sebaliknya ( sistem tertutup ).

Sebagai contoh penyebab masalah dari dua proses yang akan mempengaruhi bagian dalam proses lain dan akan berpengaruh dalam pencapaian output diatas dapat diuraikan sebagai berikut:

Penyebab masalahnya ( Masalah Proses ) adalah

1. kinerja petugas medis/paramedis dan non medis/paramedis yang kurang profesional misalnya datang terlambat, cepat pulang, tidak menempati janji dengan masyarakat, dll

2. pelayanan penderita dan pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat tidak tepat misalnya keluarga ( masyarakat ) membutuhkan pengetahuan tentang cara membangun / menggunakan WC yang benar dan sehat, puskesmas memberikan closet, karena ketidak tahuan cara membangun dan menggunakan WC, closet hanya disimpan dibawah pohon.

Sementara proses yang lainnya berjalan sebagaimana mestinya ( bukan penyebab masalah ) yaitu :

3. Proses penggunaan Bahan dan obat serta penyediaan lainnya yang tepat

4. Proses penggunaan prosedur kerja/layanan kesehatan masyarakat yang sesuai

5. Proses penggunaan perlengkapan dan peralatan kesehatan yang baik

6. Proses penggunaan biaya yang terpenuhi

Namun perlu diingat proses yang telah baik ini akan menjadi masalah apabila dua proses masalah diatas tidak segera diatasi. Demikian juga dengan masalah yang ditemukan pada input sebagaimana yang akan dijelaskan dibawah ini.

Setelah penyebab masalah dari proses telah ditemukan, selanjut perlu diketahui lebih lanjut lagi penyebab dari tidak berfungsinya proses tersebut. Dari contoh diatas sebagaimana pada proses penyebabnya, pada input bisa juga satu atau lebih merupakan penyebab masalah proses tersebut.

Sebagai contoh dapat diuraikan sebagai berikut:

Penyebab masalah ( Masalah Input ) adalah:

  1. kinerja petugas medis/paramedis dan non medis/paramedis yang kurang profesional misalnya datang terlambat, cepat pulang, tidak menempati janji dengan masyarakat, dll Penyebabnya adalah

1. Man yaitu Jumlah Petugas ( medis/paramedis dan non medis/paramedis ) yang berlebihan

2. Money yaitu Sumber-sumber pembiayaan kesehatan yang kurang tersedia.

Sementara input yang lainnya berjalan sebagaimana mestinya ( bukan penyebab masalah proses) yaitu :

3. Material yaitu Bahan dan obat serta persediaan lainnya yang tersedia

4. Metode yaitu Prosedur kerja /layanan kesehatan masyarakat yang tersedia

5. Markets yaitu Masyarakat wilayah Puskesmas dan Penderita yang terdata

6. Machine yaitu Perlengkapan dan peralatan kesehatan yang tersedia

Output

Proses

Input

Radial Diagram


  1. pelayanan penderita dan pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat tidak tepat misalnya keluarga ( masyarakat ) membutuhkan pengetahuan tentang cara membangun / menggunakan WC yang benar dan sehat, puskesmas memberikan closet, karena ketidak tahuan cara membangun dan menggunakan WC, closet hanya disimpan dibawah pohon. Penyebabnya adalah

1. Metode yaitu Prosedur kerja /layanan kesehatan masyarakat yang kurang tersedia

2. Markets yaitu Masyarakat wilayah Puskesmas dan Penderita tidak terdata

3. Machine yaitu Perlengkapan dan peralatan kesehatan kurang tersedia

Sementara input yang lainnya berjalan sebagaimana mestinya ( bukan penyebab masalah proses) yaitu :

4. Man yaitu Jumlah Petugas ( medis/paramedis dan non medis/paramedis ) yang lengkap

5. Money yaitu Sumber-sumber pembiayaan kesehatan kurang tersedia

6. Material yaitu Bahan dan obat serta persediaan lainnya yang tersedia

Gambar 2. Masalah, penyebab masalah dan hubungan dengan komponen-komponen lainnya dalam sistem pelayanan Puskesmas.

C. PENENTUAN TUJUAN

Setelah penentuan penilaian masalah telah selesai, selanjutnya dilakukan penetapan tujuan yaitu dengan mengubah pernyataan negatif dari masalah (baik itu pada Output, Proses, maupun Input) menjadi pernyataan positif ( Tujuan )

Tujuan Output :

Meningkatkan Kualitas pelayanan Kesehatan Masyarakat oleh PUSKESMAS (Preventif, , Promosi, Kuratif, Rehabilitatif ) dari KURANG OPTIMAL menjadi OPTIMAl

Tujuan Proses I :

Meningkatkan kinerja petugas medis/paramedis dan non medis/paramedis yang kurang profesional menjadi profesional misalnya datang terlambat menjadi datang tepat waktu, cepat pulang menjadi pulang tepat waktu, tidak menempati janji dengan masyarakat menjadi menempati janji, dll

    1. Tujuan Input 1.1 : Man yaitu Jumlah Petugas ( medis/paramedis dan non medis/paramedis ) yang berlebihan dimutasi pada program yang kekurangan tenaga
    2. Tujuan Input 1.2 : Money yaitu Sumber-sumber pembiayaan kesehatan yang kurang tersedia dengan mencari dan mendapat sumber pembiayaan lain misalnya swadaya masyarakat.

Konsekwensi dari dari tujuan proses dan input ini adalah penyedian sarana dan prasarana termasuk penggunaan biaya operasional pada petugas yang yang ditempatkan pada posisi baru. Namun konsekwensi ini tidaklah lebih penting dari ketidak percayaan masyarakat kepada petugas/Puskesmas, disamping itu juga pengaruh terhadap komponen proses lainnya terhadap pencapaian mutu kualitas pelayanan kesehatan masyarakat yang optimal.

Tujuan Proses II:

Meningkatkan pelayanan penderita dan pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat tidak tepat menjadi tepat misalnya diskusi/penyuluhan pada keluarga ( masyarakat ) tentang pengetahuan tentang cara membangun / menggunakan WC yang benar dan sehat.

a. Tujuan Input 2.1 : Metode yaitu Prosedur kerja /layanan kesehatan masyarakat yang kurang tersedia menjadi tersedia

b. Tujuan Input 2.2. : Markets yaitu Masyarakat wilayah Puskesmas dan Penderita tidak terdata menjadi terdata

c. Tujuan Input 2.3. : Machine yaitu Perlengkapan dan peralatan kesehatan kurang tersedia menjadi tersedia.

Konsekwensi dari dari tujuan proses dan input ini adalah penggunaan waktu diluar jam kerja karena adanya kebutuhan/keinginan masyarakat dimana mereka bisa bertemu dengan petugas kesehatan hanya pada waktu selesai kerja yaitu disore dan malam dll.

D. PENENTUAN ALTERNATIF

- Penentuan alternatif dilakukan setelah penentuan tujuan dilakukan, dimana pemilihan alternatif tujuan berdasarkan tingkat efektifitas ( waktu ) dan efiseinsi ( biaya ) yang digunakan.

- Alternatif yang terpilih biasanya adalah tujuan yang tingkat afektifitasnya tinggi namun biaya yang digunakan diperkirakan lebih rendah

- Dapat digunakan metode Cost Efective Analysis dengan rumus : Cost dibagi dengan Efective atau Besarnya biaya Perorangan.

- Perlu juga diperhatikan pengaruhnya dengan komponen-komponen (subsistem) lainnya dalam pencapaian tujuan termasuk faktor-faktor lingkungan (Suprasistemnya )

Dari ketentuan ini maka alternatif dari tujuan diatas dapat diambil Tujuan Proses 1, dan Tujuan input 1.1 dan Tujuan Input 1,2 Serta Tujuan Input 2.2 dari Tujuan Proses 2. yaitu sebagai berikut :

Tujuan Proses I :

Meningkatkan kinerja petugas medis/paramedis dan non medis/paramedis yang kurang profesional menjadi profesional misalnya datang terlambat menjadi datang tepat waktu, cepat pulang menjadi pulang tepat waktu, tidak menempati janji dengan masyarakat menjadi menempati janji, dll

a. Tujuan Input 1.1 : Man yaitu Jumlah Petugas ( medis/paramedis dan non medis/paramedis ) yang berlebihan dimutasi program kekurangan tenaga

b. Tujuan Input 1.2 : Money yaitu Sumber-sumber pembiayaan kesehatan yang tidak tersedia dengan mencari dan mendapat sumber pembiayaan lain misalnya swadaya masyarakat.

c. Tujuan Input 1.3. : Markets yaitu Masyarakat wilayah Puskesmas dan Penderita tidak terdata menjadi terdata

E. MENETAPKAN KEGIATAN.

Dari alternatif tujuan yang terpilih, kemudian ditentukan jenis kegiatan yang sesuai, agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Disini juga perlu diperhatikan dari beberapa alternatif kegiatan yang ada, dipilih kegiatan yang terbaik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dan selanjutnya dibuat rincian kegiatan yang dilakukan termasuk uraian penggunaan biaya kegiatan.

Penentuan Kegiatan dapat dijabarkan dari contoh diatas yaitu sebagai berikut :

Tujuan :

Meningkatkan Kualitas pelayanan Kesehatan Masyarakat oleh PUSKESMAS (Preventif, , Promosi, Kuratif, Rehabilitatif ) dari KURANG OPTIMAL menjadi Optimal

Kegiatannya :

1. Pertemuan Rutin peningkatan kinerja petugas.

2. Penggalangan sumber-sumber pembiayaan yang bersumber dari masyarakat. Misalnya penggunaan Dana BAZ untuk pelayanan kesehatan keluarga miskin.

3. Pendataan penderita dan Masyarakat. Dalam program kesehatan.

Agar lebih jelas dalam pencapaian tujuan ketiga kegiatan ini, dijabarkan lagi dalam bentuk Input, Proses dan Output dan Rencana Tindak Tanjut ( Feed Back ) termasuk Penanggung jawab, Pelaksana, waktu dan lokasi pelaksanaan serta rincian biaya kegiatan.

Contoh

Kegiatan : Pertemuan rutin peningkatan kinerja petugas puskesmas

Input

Peserta : 20 Petugas ( staf ) Puskesmas

Fasilitator : Kepala Puskesmas

Nasumber : Ka. Dinas Kesehatan

Panitia : 2 orang dari staf Puskesmas

Agenda : Petunjuk pertemuan Staf Puskesmas.

Proses

- diskusi dan pembahasan hasil dan kinerja masing-masing petugas ( staf ) Puskesmas

- Pemberian sangsi dan hadiah ( reward ) pada petugas berhadil dan tidak berhasil.

Output

20 petugas puskesmas berpartisipasi dalam pertemuan rutin peningkatan kinerja petugas Puskesmas.

Penanggung Jawab : Ka. Puskesmas

Pelaksana : Ka TU Puskesmas

Lokasi : Ruang pertemuan Puskesmas

Jadwal : Dilaksanakan tiap tiga bulan sekali

setiap hari senin minggu pertama bulan berjalan

Rencana Tindak lanjut

Memantau sampai sejaumana kegiatan telah mencapai tujuan dari sistem pelayanan kesehatan masyarakat ( Puskesmas ) yang telah dibuat

Rincian penggunaan biaya per satu kali pertamuan

ATK : 20 orang x Rp. 5.000.- = Rp. 100.000.-

Konsumsi : 20 orang x Rp. 5.000.- = Rp. 100.000.-

Hadiah : 2 Paket x Rp. 50.000.- = Rp. 100.000.-

Transport Narasumber : 1 orang x Rp. 25.000.- = Rp. 25.000.-

Total = Rp. 325.000.-

KESIMPULAN DAN PENUTUP

Sistem ialah satu kesatuan usaha yang terdiri dari berbagai elemen / bagian-bagian yang berkaitan secara teratur dan berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan. Dari definisi ini, telah dicoba diuraikan sistem dan analisis sistem, sebagai contoh diambil Sistem Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).

Untuk analisa sistem, telah dicoba dibuat analisis normalnya dari Sistem Pelayanan Puskesmas, Penentuan Masalah, Tujuan dan Penentuan kegiatan. Walaupun tidak dilakukan secara kesuluruhan, namun dari beberapa gambar dan contoh yang dianalisis telah membuat kami mengerti dan memahami prinsip-prinsip sistem dan analisannya terutama sistem pelayanan puskesmas.

Sebagai penutup konsep ini tidaklah sempurna bagi kami, jika masukan dan kritikan ( penilaian ) tidak kami dapatkan demi kesempurnaannya

Demikian kami sampaikan

Terima kasih


Selasa, 23 Maret 2010

PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN RUMAH SAKIT MENUJU E-HOSPITAL

PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN RUMAH SAKIT

MENUJU E-HOSPITAL

1. Latar Belakang

Internet merupakan jaringan komputer yang dapat menghubungkan perusahaan dengan domain publik, seperti individu,komunitas, institusi, dan organisasi. Jalur ini merupakan jalur termurah yang dapat digunakan institusi untuk menjalinkomunikasi efektif dengan konsumen. Mulai dari tukar menukar data dan informasi sampai dengan transaksi pembayarandapat dilakukan dengan cepat dan murah melalui internet.Kecepatan evolusi teknologi informasi dalam memanfaatkan internet untuk mengembangkan jaringan dalam manajemendatabase sangat ditentukan oleh kesiapan manajemen dan ketersediaan sumber daya yang memadai. Namun evolusitersebut bukan pula berarti bahwa institusi yang bersangkutan harus secara sekuensial mengikuti tahap demi tahap yangada, namun bagi mereka yang ingin menerapkan manajemen database dengan “aman” dan “terkendali”, alurpengembangan aplikasi secara bertahap merupakan pilihan yang baik.Rumah sakit Graha Husada Bandar Lampung merupakan salah satu institusi yang menyediakan fasilitas kesehatan bagi masyarakat di Provinsi Lampung. Rumah sakit ini dilengkapi dengan fasilitas UGD, rawat jalan, rawat inap, apotik, danfasilitas lainnya. Dalam proses pengobatan, perawatan, atau pembelian obat, pasien melakukan pembayaran biayapengobatan atau perawatan sesuai tarif yang telah ditentukan.Biaya pengobatan ini dapat dibayar pasien secara tunai atau menggunakan asuransi kesehatan Jamsostekyangdimilikinya. Proses pembayaran menggunakan asuransi ini dilakukan pasien dengan menunjukkan kartu anggota danmengisi formulir sebagai syarat administrasi. Syarat lain yang diperlukan adalah pasien harus dapat menunjukkan bukti pembiayaan pengobatan yang dikeluarkan oleh Jamsostek. Pada umumnya, kendala yang dihadapi oleh pasien adalahpembayaran pengobatan belum dapat dilakukan karena pasien harus terlebih dahulu mengurus bukti pembiayaan pengobatan di Jamsostek. Setelah bukti tersebut diperoleh, pasien baru dapat melengkapi syarat administrasi dari rumahsakit.

Berdasarkan permasalahan di atas, antara rumah sakit Graha Husada dan Jamsostek dapat mengembangkan kemampuanaplikasi manajemen databasenya untuk memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah (integrasi) antara Graha Husadadan Jamsostek dalam melayani para konsumennya. Prinsip yang dikembangkan di sini adalah untuk menciptakan relasi atau hubungan dengan konsumen sebagai salah satu faktor yang menentukan aspek kepuasan dan loyalitaspelanggan. Yang perlu dicatat adalah, secara internal rumah sakit, terkadang dibangun pula suatu mekanisme yang memudahkanpara karyawan (manajemen dan staf) untuk melakukan komunikasi efektif melalui penggunaan teknologi informasi.Contohnya adalah penerapan konsep manajemen database online sebagai sarana untuk komunikasi, kooperasi, dan

kolaborasi. Sesuai latar belakang tersebut dalam penelitian ini dirumuskan masalah yaitu bagaimana mengatasi permasalahanketerhubungan data rekam medis dengan pelayanan Jamsostek untuk mempermudah pelayanan bagi pasien.Untuk menghindari kesalahpahaman dan penyimpangan dari permasalahan yang ada, batasan penelitian ini hanya pada

ruang lingkup perancangan dan pembuatan integrasi sistem antara asuransi Jamsostek dan Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung sebagai syarat bukti biaya pengobatan pasien secara online.

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Merancang dan membuat integrasi sistem asuransi Jamsostek dan Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung

secara online.

2. Sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka meningkatkan kinerja dan pengembangan asuransi Jamsostek dan

Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung dalam melayani nasabah dan pasiennya.

2. Landasan Teori

Interkoneksi

Interkoneksi merupakan hubungan yang melibatkan dua perusahaan atau lebih yang berbeda. Untuk memperoleh interkoneksi dibutuhkan suatu kesepakatan diantara perusahaan-perusahaan tersebut. Interkoneksi bahasa sederhananya adalah hubungan komunikasi antar institusi. Contohnya interkoneksi operator Star One dan Simpati, merupakan interkoneksi dua operator dalam satu koneksi Indosat.

Perancangan

Perancangan sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Dalam merancang sistem, kita harus menentukan terlebih dahulu bagaimana mencapai sasaran yang ditetapkan ini yang melibatkan pembentukan perangkat lunak dan komponen perangkat keras sistem. Dengan demikian sistem yang dibuat akan memenuhi spesifikasi yang dibuat pada akhir fase analisis sistem. Aspek lebih lanjut dari rancangan sistem adalah membentuk sistem sehingga ia dapat diterima baik oleh pengguna sistem maupun pengguna umum. Sistem adalah kelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (interralated) atau subsistemsubsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose), (James A. Hall, 2001). Sistem merupakan suatu susunan yang teratur dari kegiatan-kegiatan yang saling bergantung dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang melaksanakan dan mempermudah kegiatan-kegiatan utama organisasi. Unsur-unsur sistem adalah mempunyai tujuan tertentu, suatu sistem terdiri dari banyak bagian, tiap-tiap bagian tersebut mempunyai kaitan dan hubungan satu dengan yang lainnya. Bentuk dan penempatan dari masing-masing bagian sedemikian rupa, sehingga terlihat adanya harmonisasi.

Sistem Informasi Berbasis Web

Saat ini banyak diantara kita bergantung pada sistem dan aplikasi yang menggunakan antarmuka web yang harus berjalan dengan baik dan terpercaya. Oleh karena itu para pengembang web membutuhkan suatu metoda, suatu bidang keilmuan dan proses yang dapat diduplikasi, alat-alat pengembang web yang baik dan panduan-panduan dalam proses pengembangan web yang baik. Web engineering (rekayasa web) adalah suatu proses yang digunakan untuk menciptakan suatu sistem aplikasi berbasis web dengan menggunakan ilmu rekayasa, prinsip-prinsip manajemen dan pendekatan sistematis sehingga dapat diperoleh sistem dan aplikasi web dengan kualitas tinggi. Tujuannya adalah untuk mengendalikan pengembangan, minimalisasi resiko dan meningkatkan kualitas sistem berbasis web.

Database

Defini konsep database adalah kumpulan data yang disimpan secara sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan, (Fathansyah, 1999:2). Database adalah ukuran informasi yang tersimpan secara elektronis yang disimpan disuatu file-file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file lainnya sehingga membentuk satu hubungan data untuk menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan tertentu. Bila terdapat file yang tidak dapat dipadukan atau dihubungkan dengan file lainya, berarti file tersebut bukanlah kelompok dari database, maka file tersebut membentuk satu database tersendiri.

Web Server

Web server merupakan server internet yang mampu melayani koneksi transfer data dalam protocol HTTP. Web server merupakan hal yang terpenting dari server di internet dibandingkan server lainnya seperti e-mail server, ftp server ataupun news server. Hal ini disebabkan web server telah dirancang untuk dapat melayani beragam jenis data, dari text sampai grafis 3 dimensi. Kemampuan ini telah menyebabkan berbagai institusi seperti universitas maupun perusahaan dapat menerima kehadirannya dan juga sekaligus menggunakannya sebagai sarana di internet.

Web server juga dapat digabungkan dengan dunia mobile wireless internet atau yang sering disebut sebagai WAP (Wireless Access Protocol), yang banyak digunakan sebagai sarana handphone yang memiliki fitur WAP. Dalam kondisi ini, web server tidak lagi melayani data file HTML tetapi telah melayani WML (Wireless Markup Language).

Internet

Menurut Kamus Istilah Internet, internet merupakan jaringan komputer dunia yang menghubungkan jaringan-jaringan komputer global di seluruh dunia, (Sidharta, 1996). Untuk dapat menggunakan internet, diperlukan dua entity yang terdiri dari:

1. Client, di dalam komputer jaringan, merupakan komputer yang memanfaatkan sumber daya dalam jaringan yang disediakan oleh komputer lainnya, yang disebut dengan server. Juga merupakan sebuah aplikasi atau proses yang meminta layanan dari komponen atau proses lainnya. Adanya client ini memudahkan koneksi ke komputer server dalam mengatur serta menjaga hubungan dari sumber daya lainnya.

2. Browser, merupakan perangkat lunak untuk surfing di internet. Kemampuan dari sistem ini diantaranya adalah menampilkan informasi yang terdapat pada suatu alamat internet serta menuju halaman lain yang terkait yang disediakan oleh alamat tersebut. Ada banyak browser yang tersedia saat ini seperti internet explorer (ie), netscape navigator, mozilla firefox, opera, dan lain-lainnya.

3. Metodologi Penelitian

Metodologi pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Pengumpulan data yang dilaksanakan dengan secara langsung dengan melihat dan mempelajari sistem asuransi kesehatan Jamsostek dan syarat biaya pengobatan menggunakan asuransi Jamsostek di Rumah Sakit (RS) Graha Husada Bandar Lampung.

b. Studi Pustaka

Studi kepustakaan dilakukan dengan cara membaca, mengutip dan membuat catatan yang bersumber pada bahanbahan pustaka yang mendukung dan berkaitan dengan penelitian ini.

Implementasi Metode Waterfall

Penerapan metode pengembangan perangkat lunak model Waterfall sesuai tahapan-tahapan sebagai berikut.:

Perencanaan (planning)

Pada tahapan ini, penulis merencanakan penelitian di RS Graha Husada dan Jamsostek Bandar Lampung dengan mengumpulkan data sesuai kebutuhan sistem yang akan dibuat. Data yang dikumpulkan berkaitan dengan kebutuhan calon pasien dan nasabah berdasarkan tujuan pembuatan website, dan untuk digunakan meningkatkan pelayanan serta memudahkan calon pasien dan nasabah dalam menggunakan fasilitas asuransi kesehatannya.

Analisis (analysis)

Tahapan ini merupakan proses analisis terhadap data yang telah dikumpulkan berdasarkan rencana penelitian sesuai kebutuhan integrasi sistem ini. Pada tahap ini, penulis melakukan observasi dan pengamatan terhadap sistem yang lama, kemudian mengidentifikasi, memanfaatkan, dan mengembangkannya serta membangun konsep untuk sebuah sistem yang diusulkan.

Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak yang digunakan untuk merancang dan membuat website ini adalah editor macromedia dreamweaver 8, flash 8, dan Photoshop. Bahasa script yang digunakan adalah PHP dengan database MySQL, sedangkan webserver yang digunakan adalah Apache dengan browser Internet Explorer.

Analisis Sistem yang Berjalan

Analisis terhadap sistem yang berjalan di RS Graha Husada dan Jamsostek Bandar Lampung adalah sebagai berikut.

1. Jamsostek

Persetujuan pembiayaan pengobatan nasabah menggunakan asuransi kesehatan Jamsostek berlaku jika terdapat bukti rekam medis dari rumah sakit yang bersangkutan. Bukti pembiayaan dan rekam medis ini sebagai bukti Nasabah untuk mendapatkan pembiayaan dari Jamsostek. Proses ini memerlukan waktu dari pengurusan administrasi dirumah sakit dan Jamsostek. Permasalahan yang dihadapi pada sistem ini adalah kesulitan pegawai dalam pencatatan, pengarsipan, dan pembuatan laporan menggunakan kertas kerja. Seharusnya bukti dari rumah sakit dapat dengan mudah diketahui dan diperoleh laporannya oleh Jamsostek, tanpa harus menunggu nasabah mendapatkan bukti tersebut.

2. RS Graha Husada Bandar Lampung

Pembayaran menggunakan asuransi kesehatan Jamsostek dilakukan pasien dengan menunjukkan kartu anggota danmengisi formulir sebagai syarat administrasi. Syarat lainya adalah pasien harus dapat menunjukkan buktipembiayaan pengobatan yang dikeluarkan oleh Jamsostek. Pada umumnya, kendala yang dihadapi oleh pasienadalah pembayaran pengobatan belum dapat dilakukan karena pasien harus terlebih dahulu mengurus buktipembiayaan pengobatan di Jamsostek. Setelah bukti tersebut diperoleh, pasien baru dapat melengkapi syaratadministrasi dari rumah sakit.

Berdasarkan analisa pada sistem yang berjalan, maka penulis mencoba memecahkan masalah dengan mengintegrasikan sistem antara Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung dan Jamsostek dalam satu sistem informasi dan database untuk meningkatkan pelayanan dan memudahkan calon pasien dan pegawai.

Perancangan (design)

Berdasarkan hasil analisis, pada tahapan ini proses perancangan sistem dijelaskan sesuai kebutuhan-kebutuhan ke dalam bentuk yang mudah dimengerti.

Sistem yang diusulkan

Sistem yang diusulkan pada penelitian ini dijelaskan menggunakan konteks diagram dan Data Flow Diagram (DFD).


Gambar DFD Sistem Yang Diusulkan

4. Implementasi Sistem

Pengembangan website ini dilakukan menggunakan sript PHP, dan dijalankan menggunakan Browser Internet Eksplorerpada komputer lokal (localhost) dengan web server Apache. Untuk menampilkannya, penulis memasukkan alamat padaURL browser yaitu http://localhost/husadajamsostek/.

Apabila website ini telah ter-upload, user dapat menampilkannya sesuai alamat yang didaftarkan, seperti www.husadajamsostek.co.id dan lain sebagainya.

Tampilan Menu Utama

Website integrasi sistem Jamsostek dengan Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung ini memiliki default menu

Gambar Tampilan Menu Utama

Tampilan Kartu Peserta Jamsostek

Halaman ini berfungsi sebagai media untuk memasukkan data Kartu Peserta Jamsostek (KPJ). Apabila telah memasukkan seluruh data sesuai input pada halaman, user mengklik tombol simpan untuk menambah data KPJ di database.

Data Pasien

User Jamsostek dapat menampilkan halaman yang berisi informasi tentang pasien yang dirawat di RS Graha Husada, dengan mengklik tombol data pasien pada menu utama. Tampilan data pasien ditampilkan

5. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Pasien yang akan melakukan pembayaran pengobatan menggunakan asuransi kesehatan Jamsostek, belum dapat melakukan pembayaran karena terkendala harus terlebih dahulu mengurus bukti pembiayaan pengobatan di Jamsostek. Setelah bukti tersebut diperoleh, pasien baru dapat melengkapi syarat administrasi dari rumah sakit.

2. Mengintegrasikan sistem antara asuransi Jamsostek dan Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung sebagai syarat bukti biaya pengobatan pasien secara online.

3. Sistem informasi berbasis website ini, memotong jalur administrasi dan efisiensi waktu pasien yang menggunakan asuransi Jamsostek. Sistem ini menghubungkan data rekam medis dengan pelayanan Jamsostek, untuk memudahkan pelayanan kepada pasien dengan validasi KPJ.

Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, saran penulis sebagai berikut.

1. Rumah Sakit Graha Husada dan Jamsostek dapat mengintegrasikan sistem pelayanannya, dengan

mengimplementasikan pada sistem informasi berbasis website untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien dan nasabahnya.

2. Website ini belum mengintegrasikan sistem penagihan pembayaran oleh Rumah Sakit Graha Husada kepada Jamsostek dan terbatas pada Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung.

Daftar Pustaka

[1] Debdikbud. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka, Jakarta

[2] Dennis, Alan. Barbara H Wixom. 2003. System Analysis Design 2nd Edition. Jhon Wiley and Son. Inc

United States of America

[3] Fathansyah. 1999. Basis Data. Informatika. Bandung

[4] J. Alam, M. Agus. 2005. MySQL Server 5 dan Aplikasinya dalam Visual Basic dan Delphi. PT Elex Media

Komputindo. Jakarta.

[5] James, A.Hall. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. PT. Salemba Emban Patria. Jakarta

[6] Purwanto, Yudhi. 2000. Pemrograman Web dengan PHP. PT. Elexmedia Komputindo. Jakarta.

[7] Shidarta, Lani. 1996. Internet Informasi Bebas Hambatan. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

[8] Sidik, Betha. 2001. Membangun Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL. Graha Ilmu. Bandung.

[9] Sutardjo, Budi. 2001. Perspektif e-Business, Tinjauan Managerial dan Strategi. Andi. Yogyakarta